PASURUAN (RADARPASURUAN.ID) Harga kebutuhan bahan pangan di Kabupaten Pasuruan sampai H plus 3 Ramadan terpantau masih stabil. Dari harga Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di beberapa pasar tradisional, sampai hari Sabtu (25/3/2023) sore kondisinya tidak ada lonjakan signifikan.
Untuk komoditas beras medium di Pasar Bangil, misalnya, dibandrol di harga Rp 9.500/kg. Kemudian di Pasar Pandaan Rp 9.450/kg dan Pasar Sukorejo Rp 9.500/kg. Harga konsumen tersebut tidak ada kenaikan jika dibandingkan dengan harga beras medium pada tanggal 19 Maret 2023 atau H-4 sebelum awal puasa yang jatuh pada hari Kamis (23/3/2023).
Jika dibandingkan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat untuk beras medium di kisaran harga Rp 9.000/kg? Diketahui bahwa harga komoditas beras medium di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Pasuruan terpaut lebih tinggi Rp 500 dalam setiap kilogramnya.
Berdasarkan data dari laman Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok di Jawa Timur https://siskaperbapo.jatimprov.go.id/, harga komoditas minyak goreng curah di Pasar Bangil, dalam per 1 liternya dibandrol Rp 15.500. Sedangkan di Pasar Pandaan dan Pasar Sukorejo Rp 16.000. Harga tersebut lebih tinggi di kisaran Rp 1.500 sampai Rp 2.000 jika dibandingkan dengan HET minyak goreng curah yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan RI per 14 Maret 2023 sebesar Rp14.000/ liternya.
Sementara itu, mengantisipasi kenaikan harga bahan pangan selama puasa Ramadhan dan Idul Fitri 1444 Hijriyah, Pemerintah Kabupaten Pasuruan menerapkan beberapa kebijakan ekonomi. Fokusnya lebih kepada upaya menekan laju inflasi yang dilakukan secara intens.
Seperti yang telah dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2023 melalui Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Timur dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pasuruan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Pasuruan terus berkomitmen dalam mengendalikan inflasi di Jawa Timur, bersama-sama dengan Kabupaten/Kota lainnya. Seperti halnya yang telah dirumuskan dalam High Level Meeting dan Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Bersama Forkopimda Jawa Timur melalui tujuh rumusan solusi percepatan pengendalian inflasi daerah.
Diantaranya dilakukan melalui penguatan stok beras Bulog, melakukan Operasi Pasar sewaktu-waktu, digitalisasi pemasaran produk pertanian dan mendorong adanya food station. Berikut memperluas kerjasama antar daerah. (HUM/RP)