MOJOKERTO (KOMPAS.VIP) – Korem 082/CPYJ berupaya untuk terus mengantisipasi timbulnya bahaya laten komunis dan paham radikal di wilayah teritorialnya. Antisipasi itu, dilakukan melalui berbagai acara maupun kegiatan. Salah satunya, dengan adanya pembinaan balatkol dan paham radikalisme seperti yang berlangsung di Pendopo Cikaran Korem 082/CPYJ, Selasa (22/11/2022) siang.
“Pembinaan teritorial TNI-AD yang adaptif ini digelar melalui kegiatan komsos. Komsos ini, mewaspadai adanya bahaya laten komunis dan paham radikal demi keselamatan bangsa dan tegaknya Indonesia,” kata Kasrem.
Maraknya paham radikalisme, separatisme dan terorisme, kata Kasrem, tak bisa dipandang sebelah mata. Pasalnya, paham-paham tersebut, dinilai mampu merusak Persatuan dan Kesatuan yang sudah terwujud dengan baik.
“Paham itu harus disikapi dengan penuh kewaspadaan dan kehati-hatian. Baik itu oleh Pemerintah, maupun elemen dan komponen bangsa lainnya,” tegasnya.
Indonesia, menurutnya suatu negara multikultural. Artinya, terdapat beragam suku, ras, agama dan budaya. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi di era digitalisasi, juga bisa menjadi pemicu terjadinya konflik.
“Ketika sudah terjadi konflik, akan sangat mudah bagi paham-paham tersebut untuk menyusup. Itu bisa saja dilakukan melalui adanya penyebaran informasi atau berita bohong,” ungkapnya.
Ia berharap, adanya kegiatan pembinaan antisipasi yang dipimpin oleh dirinya tersebut, nantinya bisa menambahkan semangat patriotisme dan nasionalisme para anggota Korem dan elemen masyarakat.
“Sehingga, terbentuklah benteng NKRI yang kuat dan tidak mudah disusupi oleh paham-paham tersebut,” bebernya. (KP4)